Jumat, 27 Agustus 2010

Tanda-Tanda Sapi Birahi

Tanda-tanda Sapi Birahi
Categories: Peternakan
 
Dalam sekelompok atau sekawanan betina yang memperoleh pelayanan inseminasi buatan (IB), salah satu praktek manajemen reproduksi yang penting adalah deteksi berahi atau estrus atau heat, sehingga inseminasi dapat dikerjakan pada waktu yang tepat.

Sinkronisasi berahi bisa diterapkan pada kelompok sapi-sapi yang sehat dan jelas dalam keadaan tidak bunting, namun kadang-kadang memunculkan masalah pada kelompok sapi dara atau pada kelompok betina yang jumlahnya banyak sekali.

Berahi

Apa itu berahi ?
 
Berahi atau estrus atau heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina mau menerima kehadiran jantan, kawin, dengan perkataan lain betina atau dara aktif sexualitasnya.
 
Dalam program perkawinan alami atau IB, seorang manager reproduksi ternak haru smampu mengenali tanda-tanda berahi dan factor-faktor yang mendorong berlangsungnya tingkah laku berahi yang normal.
 
Kadar hormone estrogen yang tinggi mempunyai kaitan denga pemunculan tanda-tanda berahi, adapun pada dasrnya pemunculan tingkah laku berahi secara sempurna merupakan pengaruh interaksi antara estrogen dan indera, dalam hal ini terlibta satu gabungan inderan penciuman, pendengaran dan indera penglihatan. Indera perasa/sentuhan pun penting pada sapi betina yang melangsungkan perkawinan, melalui gigitan, jilatan, endusan merupakan bagian dari percumbuan sebelum kopulasi terjadi.

Pada umumnya, sapi betina induk adan dara enggan istirahat, aktif selama berahi.
 
Sapi-sapi betina mempunyai sifat yang unik, dimana cenderung homosexual, sehingga memudahkan dalam deteksi berahi sekalipun tidak ada pejantan. Betina yang berahi akan menyendiri, menaiki temannya, bahkan mungkin juga menciumi vulva dan seringkali mengangkat dan mengibas-ibaskan dan mungkin meninggalkan kelompoknya mencari pejantanekornya.
 
Betina-betina yang berahi mempunyai vulva yang lembab, lender bening seringkali nampak keluar dari vulva. Betina yang dalam fase lain dalam siklus berahi bisa jadi menaiki betina lain, tetapi tidak mau jika dinaiki, oleh karena itu betina diam dinaiki merupakan tanda tunggal yang kuat bahwa betina dalam keadaan berahi.
Jika seekor betina memasuki siklus berahi, manakala betina tersebut dalam keadaan fertile, dimana betina ini berovulasi atau melepas sel telur dari ovariumnya.
 
Waktu terbaik unatu menginseminasi dalah jika betina dalam keadaan standing heat, yaitu sebelum terjadi ovulasi.
 
Satu hal yang dianjurkan untuk mengadakan pendeteksian berahi adalah denga cara menempatkan sapi-sapi dara atau induk pada sebuah padang penggembalaan deteksi berahi. Padang penggembalaan ini seyogyanya cukup luas, memungkinkan betina-betina bisa kesana-kemasi dan bebas merumput, namun juga tidak terlalu luas, sehingga operator dapat mengadakan deteksi berahi dengan mudah.
 
Satu kunci sukses dalam deteksi berahi adalah lamanya waktu untuk mengamati betina-betina, memeriksa tanda-tanda berahi, adalah dianjurkan bagi operator meluangkan waktu selama minimal 30 menit pada pagi hari dan 30 menit pada sore hari. Operator juga dianjurkan memperhatikan betina-betina pada waktu-waktu yang sama setiap hari. Jadi, mempelajari mengenal tanda-tanda berahi dan mengetahuinya betina-betina yang sedang berahi merupakan kunci suksesnya satu program IB.

Catatan . Khususnya bagi peternakan sapi berskala kecil, sebagaimana yang ada di Jawa Timur pada umumnya, maka detksi berahi secara visual efektif setiap hari pada pagi dan sore hari bersamaan dengan waktu pemerahan susu atau kegiatan rutin lainnya.

Mengenali tanda-tanda berahi
 
Tanda berahi yang paling terpercaya adalah betina diam berdiri ketika dinaiki pejantan atau oleh betina lainnya dalam sekawanan sapi. Keadaan ini disaebut sebagai standing heat, karena perilaku ini adalah bersifat aktivitas fisisk, maka baik sekali dapat diketahui secara visual.
 
Karena seorang peternak tidak mungkin mengamatai ternak-ternaknya selama 24 jam penuh dalam sehari semalam, 7 hari dalam seminggu, maka beberapa tanda berahi saja yang ditemukan untuk menentukan bahwa seekor betina dalam keadaan berahi.
 
Ekor diangkat. Adanya pangkal ekor yang diangkat merupak satu tanda bahwa seekor betina mungkin dalam keadaan berahi. Hal ini berarti bahwa seekor induk atau dara akan tetap diam berdiri membiarkan dinaiki, satu tanda dari standing heat.

Aktif, enggan istirahat. Betina tidak mau diam, nervous bisa menjadi satu tanda bahwa betina dalam keadaan berahi.
 
Vulva bengkat. Salah satu dari beberapa tanda secara fisik yang bisa dikenali adalah vulva yang membengkak, sebagai akibat peningkatan aliran darah yang membesarkan pembuluh-pembuluh darah di daerah vulva. Vulva yang bengkak mudah dibedakan dengan vulva yang keriput sewaktu tidak dalam keadaan berahi.

Lendir bening. Lendir bening keluar dari vulva, seringkali melekat pada ekor, bagian belakang dari kaki belakang atau bahkan ke atas punggung, juga menjadi salah satu tanda berahi. Lendir yang kemrahan pada ekor menunjukkan berahi muncul 1 atau 2 hari sebelumnya.

Alat bantu deteksi berahi. Catatan Perkawinan. Catatan perkawina atau aktivitas reproduksi secara umum merupakan alat bantu terbaik pada sapi-sapi induk. Catatan ini akan memberikan petunjuk betina-betina mana, baik induk maupun dara yang mengalami berahi pertama.
 
Chinball marker. Dalam seawanan sapi dalam jumlah besar, penggunaan alat bantu ini atau jantan pengusik dapat juga membantu mengetahui betina-betina yang mengalami berahi.. Chinball marker adalah sebuah alat Bantu berisi tinta yang dipasang di bawah rahang bawah atau mandibula.seekor pejantan yang divasectomi. Jika seekor pejantan dengan alat ini menaiki betina yang berahi, maka tinta akan menandai pada pinggul atau punggung betina tersebut, layaknya sebuah ball point.

Kamar heatmount detector. Kamar heatmount detector ditempatkan pada daerah pinggul dari betina induk atau dara, dengan alat ini betina-betina yang berahi dapat mengaktifkan satu reaksi kimia dalan tube Kamar, berubah warna dari putih menjadi merah, diperlukan waktu sekitar 3 detik untuk menjadi merah penuh.
 
Deteksi elektronik. Satu alat Bantu untuk mengetahui betina berahi yang semakin popular di Negara maju peternakannya adalah digunakannya alat yang dikenal dengan sebutan Heatwatch. Sebuah radio ransmitter ditempatkan dalam sebuah kantong kain, ditempelkan pada pangkal ekor. Jika seekor betina yang sedang standing heat dinaiki jantan atau betina lain dalam waktu 3 detik, maka transmitter mengirim data ke radio penerima yang dihubungkan ke komputer peternak. Data dapat dibaca, peternak dapat mengetahui betina-betina mana yang berahi. Karena program ini dapat berjalan selama 24 jam dalam sehari semalam, maka betina-betina yang berahi pada pagi dini hari, jam 2 sekalipun dapat diketahui. Namun demikian alat ini tidak 100 % efektif.

Satu gabungan dari beberapa cara deteksi berahi, pengenalan betina dan catatan perkawinan dapat meningkatkan angka kebuntingan. Ingat, bahwa masalah terkait dengan deteksi berahi pada sapi-sapi induk dan dara adalah lebih krits dari pada pada jenis-jenis ternak lainnya, karena adanya variasi lamanya berahi.

Rabu, 25 Agustus 2010

Balapan Liar Venamula Motor (mandar Majene)

 


 

THO TANETE TANIA TAU BIASA

 

KERENKAN KREATIFITAS ANAK MANDAR (THO TANETE/V-NAMULA MOTOR)

BERDIRI DITENGAH YAITU PALLI, DAN YANG BERDIRI HAMPIR MENGAHADAP KAMERA ADALAH TIAR (ODI')

DARI KIRI KEKANAN DEPAN : AVHIT YEYENK. ILLANK(KI'LANG), JAKET HIJAU ITU TIAR
DARI KIRI KEKANAN BELAKANG : SALAM, DAN DAUS (GI_CONG)

V-KAR, BERSAMA AYAH DAN ADIKNYA.

 

 
IYAMO IMMAI'E PAMBALA'NA TO TANETE (VENAMULA MOTOR)

Selasa, 24 Agustus 2010

shalat....!!!!!



Shalat Fardhu adalah shalat yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim di seluruh dunia, jika ditinggalkan maka hukumnya adalah dosa.
Perintah shalat wajib, diterima Nabi Muhammad saw ketika mi’raj.
Shalat fardhu sendiri  terbagi menjadi 2, yakni:


A. Shalat Fardu 'Ain,  shalat wajib yang dilakukan setiap hari, dalam 5 waktu sebanyak 17 rakaat, ke lima shalat 5 waktu tersebut adalah:
  1. Shalat Shubuh
  2. Shalat Dzuhur
  3. Shalat 'Ashar
  4. Shalat Maghrib
  5. Shalat Isya' dan
  6. Shalat Jum'at (hanya diwajibkan untuk kaum laki-laki, dilakukan setiap hari jumat, pada waktu adzan dzuhur)


Jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan Shalat fardhu a’in:


1. Shalat Shubuh.
Dilakukan sebannyak dua rakaat, waktunya antara menjelang terbit fajar sebelum terbit matahari.


2. Shalat Dzuhur.
Dilakukan 4 rakaat, waktunya antara mulai matahari tergelincir dengan posisi tepat diatas kepala sampai dua jam sesudahnya.


3. Shalat Ashar .
Sebanyak 4 rakaat, waktunya satu jam sejak berakhirnya waktu shalat dzuhur sampai menjelang matahari terbenam.


4. Shalat Maghrib.
Sebanyak 3 rakaat, waktunya saat terbenamnya matahari sampai hilangnya tanda senja, yakni merah langit disebelah barat.

5. Shalat Isya
Dilakukan 4 rakaat, waktunya antara satu jam habis waktu maghrib sampai satu jam menjelang waktu subuh.


6. Shalat Jum'at.
Sebanyak 2 rakaat, dilaksanakan setiap hari Jum'at waktunya sama dengan waktu Dzuhur.


B. Fardu Kifayah, yaitu shalat wajib yang apabila sudah dikerjakan oleh sebagian umat Islam, maka umat islam yang lainnya terbebas dari kewajiban tersebut. Di antaranya:
  1. Shalat Jenazah
  2. Shalat Ghaib


 Jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan Shalat fardhu kifayah:
1. Shalat Jenazah (Fardu Kifayah)
Syarat-syaratnya:
  1. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani
  2. Letak jenazah sebelah kiblat di depan yang menshalati.
  3. Suci dari hadas dan najis baik badan, pakaian dan tempat.


Rukun dan cara mengerjakannya.
Shalat jenazah tanpa ruku dan sujud juga tanpa iqamah.
2. Setelah niat, dilanjutkan takbiratul ihram : Allahu Akbar , setelah itu membaca surat Fatihah, kemudian disambung dengan takbiratul ihram kedua.


3. Setelah takbir kedua membaca shalawat atas nabi Muhammad saw. Minimal:
"Allahumma Shalli 'alaa Muhammadin"
artinya : "Yaa Allah berilah salawat atas nabi Muhammad"


4. Kemudian takbir ketiga disambung dengan do'a minimal sebagai berikut:


"Allahhummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fu anhu"
Artinya : "Yaa Allah ampunilah dia, berilah rahmat, kesejahteraan dan ma'afkanlah dia"
Apabila jenazah yang dishalati itu perempuan, maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jika mayatnya banyak maka bacaan Lahuu diganti dengan  Lahum.


5. Setelah itu takbir ke empat, disambung dengan do'a minimal :
   
"Allahumma la tahrimnaa ajrahu walaa taftinna da'dahu waghfirlanaa walahu."
Artinya : "Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia."


6. Salam


Shalat Ghaib (Fardu Kifayah).
Adalah shalat jenazah tetapi tidak dihadapan jenazah (jenazahnya berada ditempat lain atau sudah dimakamkan).


Catatan :
Fulanin  diganti dengan nama mayat yang dishalati.
Syarat, rukun dan tatacara shalat ghaib sama dengan shalat jenazah.

Rahasia Transformasi Gerakan Shalat & Keajaiban Angka 19

Dalam kitab suci Al-Quran banyak terkandung rahasia-rahasia yang harus dipikirkan oleh umat manusia. Memang, beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa manusia diminta untuk menggunakan akal fikirannya untuk memikirkan arti dan kandungan ayat-ayat Allah, baik yang implisit maupun eksplisit. Salah satunya, yang baru diketahui manusia sekarang adalah rahasia angka dalam Al-Quran. Misalnya, sebuah angka dari sekian banyak dan paling sering muncul di dalam Al-Quran adalah angka 19. Angka 19 itu didapat dari berbagai perhitungan, salah satunya adalah jumlah dari bacaan basmalah yang berjumlah 19 huruf. Selain jumlah huruf bacaan basmalah yang 19, jumlah seluruh huruf dalam Alquran adalah 330733, yang bila dibagi dengan bilangan 19 akan ditemukan angka 17407 x 19.

Tengok juga jumlah surat dalam Alquran, sebanyak 114. Angka 114 itu bila dipertemukan dengan 19 akan diperoleh hitungan 6 x 19 = 114. ”Bahasa matematikanya kita sebut ’nx19’. Mungkin itulah yang dimaksud dalam Alquran surat Al-Muddats-tsir, ke 74 ayat 30; ”Dan di atasnya ada sembilan belas.”

Jumlah rakaat salat selama setahun dengan jumlah ayat dalam Alquran. Bila dihitung, jumlah rakaat salat wajib (5 waktu) dalam 1 tahun qomariah adalah 6018 rakaat, ditambah 319 rakaat salat tarawih – witir di 29 hari Ramadan, dan 4 rakaat salat Id (Fitri & Qurban), maka ditemukan angka 6341. Subhanallah, angka ini sama dengan jumlah ayat dalam Alquran, minus 7 ayat Al Fatihah, yakni 6341.

Tidak hanya angka ajaib (angka 19), tapi ditunjukkan pula tentang putaran atau sudut yang dibuat saat melakukan shalat. Bukti ini dikenal dengan bentuk transformasi shalat. Salah satunya, salat gerhana berhubungan dengan terjadinya gerhana baik matahari maupun bulan. Dalam shalat gerhana ada dua kali rukuk, setiap ruku’ dianggap bersudut 90 derajat. Jika dijumlah maka sudutnya menjadi 180 derajat. Dalam matematika ini membentuk garis lurus. Logikanya, jika dalam tiap kali kita melakukan ruku itu membentuk 90 derajat, maka dalam tiap satu raka’at itu kita membentuk 360 derajat, sebagaimana bumi berputar yang menandakan sebagai sebuah proses kehidupan. Ternyata, ratusan tahun kemudian para ahli baru menemukan bahwa gerhana pun terjadi akibat posisi bulan, bumi dan matahari yang berada pada satu garis lurus.

Contoh lain, bacaan Allahu Akbar yang diucapkan pada shalat Tarawih dan Witir dengan hari Ramadhan 29 ditambah shalat Ied, akan didapat jumlah 1.786. Angka itu kalau dibagi 19, didapat 94. Adapun angka 94 merupakan jumlah kalimat Allahu Akbar dalam shalat lima waktu; Subuh 11 kali, Dzuhur 22 kali, Ashar 22 kali, Maghrib 17 kali, dan Isya 22 kali.